Indeks
Pencarian
Latest images
Pendaftaran
Login
Puting Beliung Menghantam Kawasan Perumahan di Bekasi
Rabu, 06 Pebruari 2008 | 16:40 WIB
TEMPO Interaktif, Bekasi: Angin puting beliung menghantam kawasan perumahan di Kota Bekasi, Selasa (5/2) malam-Rabu (6/2) dini hari. Sekitar 20 rumah dan sekolah rusak berat, dengan total kerugian diperkirakan 50-100 juta. Tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut.
Abdul Ikhsan Sumino, 41 tahun, warga Perumahan Alinda RT 10/ RW 21, Kelurahan Kaliabang Tengah, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, mengatakan angin puting beliung di lingkungannya terjadi sekitar pukul 23.00.
Diawali dengan hujan es sebesar biji kelerang selama lima menit, disusul angin kencang yang berputar dari arah bawah ke atas. Akibatnya, atap genteng rumah-rumah warga beterbangan, dan satu bangunan taman bacaan roboh. "Atap beserta tiang bangunan terangkat," kata Abdul yang juga pengelola taman bacaan Kelurahan Kaliabang Tengah.
Dari pantauan Tempo, angin puting beliung mengakibatkan sejumlah fasilitas umum rusak berat. Di antaranya, sejumlah tiang lampu penerang lapang voli miliak warga perumahan Alinda roboh, atap pos ronda beterbangan, dan pohon-pohon tumbang.
Ketua RT 10, Kelurahan Kaliabang Tengah, Kecamatan Bekasi Utara, Muhamad Matoridi, mengatakan ketika kejadian warga panik. Mereka berlarian ke luar rumah, dan berkumpul di lapangan voli di tengah-tengah perumahan. "Warga ada yang teriak minta tolong dan ada yang bertakbir," kata Muhamad kepada Tempo.
Musibah serupa, kata dia, sudah terjadi tiga kali sejak warga mulai mendiami perumahan Alinda. Begitu serangan angina puting beling terulang, warga khawatir rumahnya ambruk dan mencederai penghuninya. "Warga trauma," katanya.
Angin puting beliung juga merusak bangunan sekolah menengah pertama (SMP), dan sekolah menengah atas (SMA) Citra Kencana, di jalan Perjuangan, Kelurahan Teluk Pucung, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi. Fasilitas sekolah, seperti lemari, dan komputer diduga rusak.
Akibat peristiwa tersebut, pihak sekolah Citra Kencana terpaksa meliburkan aktifitas belajar mengajar. "Tidak ada ruangan yang tersisa," kata Sri Murni, Sekretaris Yayasan Citra Kencana.Hamluddin
http://www.tempointeraktif.com/hg/jakarta/2008/02/06/brk,20080206-117042,id.html
Rabu, 06 Pebruari 2008 | 16:40 WIB
TEMPO Interaktif, Bekasi: Angin puting beliung menghantam kawasan perumahan di Kota Bekasi, Selasa (5/2) malam-Rabu (6/2) dini hari. Sekitar 20 rumah dan sekolah rusak berat, dengan total kerugian diperkirakan 50-100 juta. Tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut.
Abdul Ikhsan Sumino, 41 tahun, warga Perumahan Alinda RT 10/ RW 21, Kelurahan Kaliabang Tengah, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, mengatakan angin puting beliung di lingkungannya terjadi sekitar pukul 23.00.
Diawali dengan hujan es sebesar biji kelerang selama lima menit, disusul angin kencang yang berputar dari arah bawah ke atas. Akibatnya, atap genteng rumah-rumah warga beterbangan, dan satu bangunan taman bacaan roboh. "Atap beserta tiang bangunan terangkat," kata Abdul yang juga pengelola taman bacaan Kelurahan Kaliabang Tengah.
Dari pantauan Tempo, angin puting beliung mengakibatkan sejumlah fasilitas umum rusak berat. Di antaranya, sejumlah tiang lampu penerang lapang voli miliak warga perumahan Alinda roboh, atap pos ronda beterbangan, dan pohon-pohon tumbang.
Ketua RT 10, Kelurahan Kaliabang Tengah, Kecamatan Bekasi Utara, Muhamad Matoridi, mengatakan ketika kejadian warga panik. Mereka berlarian ke luar rumah, dan berkumpul di lapangan voli di tengah-tengah perumahan. "Warga ada yang teriak minta tolong dan ada yang bertakbir," kata Muhamad kepada Tempo.
Musibah serupa, kata dia, sudah terjadi tiga kali sejak warga mulai mendiami perumahan Alinda. Begitu serangan angina puting beling terulang, warga khawatir rumahnya ambruk dan mencederai penghuninya. "Warga trauma," katanya.
Angin puting beliung juga merusak bangunan sekolah menengah pertama (SMP), dan sekolah menengah atas (SMA) Citra Kencana, di jalan Perjuangan, Kelurahan Teluk Pucung, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi. Fasilitas sekolah, seperti lemari, dan komputer diduga rusak.
Akibat peristiwa tersebut, pihak sekolah Citra Kencana terpaksa meliburkan aktifitas belajar mengajar. "Tidak ada ruangan yang tersisa," kata Sri Murni, Sekretaris Yayasan Citra Kencana.Hamluddin
http://www.tempointeraktif.com/hg/jakarta/2008/02/06/brk,20080206-117042,id.html
