15 Feb 2008 14:11 WIB
Kampanyekan Bahaya Kantong Plastik Sejak Dini
BANDUNG, KSP- Kesadaran mengurangi penggunaan kantong plastik dalam kehidupan sehari-hari harus ditanamkan sejak dini karena kantong plastik tidak dapat terdegradasi di alam.
Hal ini diingatkan Assiten Deputi Urusan Pengendalian Pencemaran Limbah Domestik dan Skala Usaha Kecil Kementerian Negara Lingkungan Hidup Tribangun L Song di sela-sela Kampanye Anti kantong Plastik di Kampus Institut Teknologi Bandung, Sabtu (9/2).
Kegiatan yang dimotori Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan ITB ini diikuti ratusan pelajar, mahasiswa, artis dan aktivis lingkungan hidup di Kota Bandung.
Di berbagai negara maju, kampanye antikantong plastik (white pollution) sudah menjadi hal lumrah. Pemerintah China dan Australia bahkan telah mengeluarkan kebijakan larangan bagi supermarket dan toko-toko membagi-bagikan plastik undergradable (tidak dapat terurai).
Muhammad Chairul, dosen Teknik Lingkungan ITB, mengatakan, sampah pelastik rata-rata memiliki porsi 10 porsen dari total volume sampah. Dari jumlah itu, sangat sedikit yang didaur ulang. Padahal, sampah plastik berbahan polimer sintetik tidak mudah diurai organisme dekomposer. Butuh 300-500 tahun agar bisa terdekomposisi atau terurai sempurna.
Membakar plastik pun bukan pilihan baik. "plastik yang tidak sempurna terbakar, dibawah 800 derajat Celsius , akan membentuk dioksin. senyawa inilah yang berbahaya," ujarnya. ksp-04/kcm
Sumber berita:
KCM - Koran Surya Pagi Hal 10. Tgl 13-19 Feb 2008
source :
http://www.menlh.go.id/
Kampanyekan Bahaya Kantong Plastik Sejak Dini
BANDUNG, KSP- Kesadaran mengurangi penggunaan kantong plastik dalam kehidupan sehari-hari harus ditanamkan sejak dini karena kantong plastik tidak dapat terdegradasi di alam.
Hal ini diingatkan Assiten Deputi Urusan Pengendalian Pencemaran Limbah Domestik dan Skala Usaha Kecil Kementerian Negara Lingkungan Hidup Tribangun L Song di sela-sela Kampanye Anti kantong Plastik di Kampus Institut Teknologi Bandung, Sabtu (9/2).
Kegiatan yang dimotori Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan ITB ini diikuti ratusan pelajar, mahasiswa, artis dan aktivis lingkungan hidup di Kota Bandung.
Di berbagai negara maju, kampanye antikantong plastik (white pollution) sudah menjadi hal lumrah. Pemerintah China dan Australia bahkan telah mengeluarkan kebijakan larangan bagi supermarket dan toko-toko membagi-bagikan plastik undergradable (tidak dapat terurai).
Muhammad Chairul, dosen Teknik Lingkungan ITB, mengatakan, sampah pelastik rata-rata memiliki porsi 10 porsen dari total volume sampah. Dari jumlah itu, sangat sedikit yang didaur ulang. Padahal, sampah plastik berbahan polimer sintetik tidak mudah diurai organisme dekomposer. Butuh 300-500 tahun agar bisa terdekomposisi atau terurai sempurna.
Membakar plastik pun bukan pilihan baik. "plastik yang tidak sempurna terbakar, dibawah 800 derajat Celsius , akan membentuk dioksin. senyawa inilah yang berbahaya," ujarnya. ksp-04/kcm
Sumber berita:
KCM - Koran Surya Pagi Hal 10. Tgl 13-19 Feb 2008
source :
http://www.menlh.go.id/