Mencari inspirasi untuk sebuah usaha bisa dilakukan dengan mengangkat keragaman budaya. Seperti yang dilakukan Benny Adrianto yang membuka usaha batik di Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Sedari awal Benni memang sudah tertarik dengan batik. Sebab, menurutnya bukan hal yang mudah untuk membuat batik karena harus melewati berbagai tahapan dengan melibatkan banyak orang.
Produk usaha Benny tidak melulu berupa kain batik. Pria muda itu tak membatasi usahanya pada konsep konvensional dengan media kain. Justru dia memanfaatkan kekayaan alam yang ada di Indonesia lewat dua media, yaitu serat anggrek yang tumbuh di Kalimantan dan serat pohon pisang.
Produk berbahan baku serat batang pisang, menurut Benny, tak terbatas untuk dikembangkan. Misalnya dibuat frame, kap lampu, atau box. Sementara bahan dari serat anggrek agak terbatas. Ini karena bahan baku lebih tebal. Biasanya serat anggrek digunakan untuk membuat hiasan dinding.
Meski begitu, kesulitan tak menjadi penghalang Benny mengendurkan usahanya. Buktinya usaha yang dikembangkan Benny mendapat respon positif dari masyarakat. Pria ini tetap berupaya mempertahankan para pelanggan dengan menjaga kualitas produknya. Ini lantaran konsumen berani membayar tinggi untuk mendapatkan hasil sempurna. Pemasaran produk hasil kreasinya semakin luas terutama di wilayah Jakarta dan Bali. Dia sempat pula mengekspor produknya ke Finlandia, Norwegia, Jepang, dan Amerika Serikat.
Produk usaha Benny tidak melulu berupa kain batik. Pria muda itu tak membatasi usahanya pada konsep konvensional dengan media kain. Justru dia memanfaatkan kekayaan alam yang ada di Indonesia lewat dua media, yaitu serat anggrek yang tumbuh di Kalimantan dan serat pohon pisang.
Produk berbahan baku serat batang pisang, menurut Benny, tak terbatas untuk dikembangkan. Misalnya dibuat frame, kap lampu, atau box. Sementara bahan dari serat anggrek agak terbatas. Ini karena bahan baku lebih tebal. Biasanya serat anggrek digunakan untuk membuat hiasan dinding.
Meski begitu, kesulitan tak menjadi penghalang Benny mengendurkan usahanya. Buktinya usaha yang dikembangkan Benny mendapat respon positif dari masyarakat. Pria ini tetap berupaya mempertahankan para pelanggan dengan menjaga kualitas produknya. Ini lantaran konsumen berani membayar tinggi untuk mendapatkan hasil sempurna. Pemasaran produk hasil kreasinya semakin luas terutama di wilayah Jakarta dan Bali. Dia sempat pula mengekspor produknya ke Finlandia, Norwegia, Jepang, dan Amerika Serikat.