Lima Rumah Rusak Akibat Longsor di Lereng Gunung Lawu
Selasa, 11 Mar 2008 | 15:13 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Akibat longsor yang melanda lereng Gunung Lawu di Magetan, Jawa Timur dalam sepekan ini, rumah milik sejumlah warga setempat rusak berat tertimbun longsoran. Terdiri dari tiga rumah di Desa Sidomulyo Kecamatan Sidorejo dan dua rumah di Desa Karas Kecamatan Karas.
Di Desa Sidomulyo rumah yang rusak adalah milik Karni, Warno dan Sarwi. Bagian belakang dinding tembok rumah mereka jebol karena terkena longsoran batu dan tanah yang berasal dari tebing.
Longsor yang terjadi di Sidomulyo pada Senin (10/3) malam ini juga mengakibatkan jalan-jalan desa tertimbun longsoran hingga setinggi satu meter.
Dua rumah lain di Desa Karas Kecamatan Karas juga rusak berat akibat longsor yang melanda wilayah itu beberapa hari lalu. Dua rumah milik warga setempat, Sugianto dan Mbok Sinah roboh akibat terjangan longsor.
"Setelah hujan deras selama delapan jam, pada malam harinya tiba-tiba tebing dibelakang rumah kami ambrol," kata Karni, korban longsor dari Desa Sidomulyo, Selasa (11/3). Ia berharap agar pemerintah daerah setempat membantu memperbaiki rumahnya yang jebol akibat longsor.
Kepala Sub Bidang Kesiagaan, Badan Ketertiban dan Kesatuan Bangsa (Kesbang) Kabupaten Magetan, Soedjilan mengatakan longsor disebabkan tebing tidak mampu menahan curah hujan yang deras.
Pihaknya lanjut dia telah mengerahkan sebanyak 50 orang untuk membersihkan jalan-jalan desa yang tertimbun longsor. "Rencananya selama satu pekan mereka akan membuka jalur transportasi yang putus akibat longsor," ujarnya.
Selain itu, ia mengatakan pemerintah berencana memberikan bantuan uang tunai untuk perbaikan rumah yang rusak akibat longsor. Bantuannya adalah uang tunai sebesar Rp. 2 juta per rumah sedangkan untuk korban longsor kategori warga miskin sebesar Rp. 3 juta per rumah. "Besaran itu masih dalam usulan," tegasnya.
Berdasarkan data Kesbang setempat ada tujuh kecamatan di Magetan rawan longsor. Yaitu Kecamatan Plaosan, Poncol, Panekan, Parang, Karas, Sidorejo dan Magetan. DINI MAWUNTYAS
Selasa, 11 Mar 2008 | 15:13 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Akibat longsor yang melanda lereng Gunung Lawu di Magetan, Jawa Timur dalam sepekan ini, rumah milik sejumlah warga setempat rusak berat tertimbun longsoran. Terdiri dari tiga rumah di Desa Sidomulyo Kecamatan Sidorejo dan dua rumah di Desa Karas Kecamatan Karas.
Di Desa Sidomulyo rumah yang rusak adalah milik Karni, Warno dan Sarwi. Bagian belakang dinding tembok rumah mereka jebol karena terkena longsoran batu dan tanah yang berasal dari tebing.
Longsor yang terjadi di Sidomulyo pada Senin (10/3) malam ini juga mengakibatkan jalan-jalan desa tertimbun longsoran hingga setinggi satu meter.
Dua rumah lain di Desa Karas Kecamatan Karas juga rusak berat akibat longsor yang melanda wilayah itu beberapa hari lalu. Dua rumah milik warga setempat, Sugianto dan Mbok Sinah roboh akibat terjangan longsor.
"Setelah hujan deras selama delapan jam, pada malam harinya tiba-tiba tebing dibelakang rumah kami ambrol," kata Karni, korban longsor dari Desa Sidomulyo, Selasa (11/3). Ia berharap agar pemerintah daerah setempat membantu memperbaiki rumahnya yang jebol akibat longsor.
Kepala Sub Bidang Kesiagaan, Badan Ketertiban dan Kesatuan Bangsa (Kesbang) Kabupaten Magetan, Soedjilan mengatakan longsor disebabkan tebing tidak mampu menahan curah hujan yang deras.
Pihaknya lanjut dia telah mengerahkan sebanyak 50 orang untuk membersihkan jalan-jalan desa yang tertimbun longsor. "Rencananya selama satu pekan mereka akan membuka jalur transportasi yang putus akibat longsor," ujarnya.
Selain itu, ia mengatakan pemerintah berencana memberikan bantuan uang tunai untuk perbaikan rumah yang rusak akibat longsor. Bantuannya adalah uang tunai sebesar Rp. 2 juta per rumah sedangkan untuk korban longsor kategori warga miskin sebesar Rp. 3 juta per rumah. "Besaran itu masih dalam usulan," tegasnya.
Berdasarkan data Kesbang setempat ada tujuh kecamatan di Magetan rawan longsor. Yaitu Kecamatan Plaosan, Poncol, Panekan, Parang, Karas, Sidorejo dan Magetan. DINI MAWUNTYAS